Notice: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u1036431/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 36
Tips dan Trik Mengatur Penggunaan Gadget Bagi Anak - KPI Indonesia

Tips dan Trik Mengatur Penggunaan Gadget Bagi Anak

 

Perkembangan teknologi yang pesat menjadi sesuatu yang tidak bisa dielakkan kehadirannya. Banyak kasus anak-anak yang kecanduan bermain gadget hingga berdampak pada penurunan hasil belajarnya atau pada interaksi sosialnya. Fakta ini harus membuat orang tua sadar terhadap pentingnya kontrol orang tua bagi anak di tengah perkembangan teknologi yang pesat.

Gadget memiliki banyak fitur yang mampu mengaktifkan otak kanan dan otak kiri secara bersamaan sehingga dapat menyita perhatian anak dari pada hal lainnya. Oleh karena itu orang tua harus memiliki strategi dalam mengatur penggunaan gadget bagi anak. Berikut beberapa tips dan trik untuk para Ayah dan Ibu sebagai upaya mengatur penggunaan gadget bagi anak:

1. Membatasi Penggunaan Gadget Anak

Menurut The American Academy of Pediatrics (2013) dan Canadian Pediatric Society (2010), anak dibawah usia dua tahun tidak dianjurkan untuk mengakses gadget sendirian. Ketika usianya 2—4 tahun, anak hanya diperbolehkan mengakses gadget selama satu jam per hari. Saat anak berusia lima tahun ke atas, anak diperbolehkan mengakses gadget dua jam per hari.
Dr. Aisyah Dahlan juga menjelaskan bahwa pada usia 0—2 tahun neurocermin sangat aktif untuk merekam. Di masa ini anak seharusnya dikenalkan dengan lingkungan sekitarnya, mulai dari ibu dan ayah, orang-orang di sekitarnya, benda-benda di sekitarnya, hingga bahasa yang dicontohkan secara langsung. Karena pada masa ini kemampuan anak untuk bercermin sangat aktif sehingga perlu penyampaian contoh secara langsung.
Setelah usia dua hingga empat tahun, anak hanya boleh mengakses gadget selama 1 jam per hari. Tentunya agar perkembangan anak bisa lebih meningkat dalam berinteraksi secara langsung terhadap lingkungannya. Terlebih lagi, menurut Sigmund Freud usia dibawah lima tahun merupakan masa golden age anak yang mana tumbuh kembang anak sangat pesat. Oleh karena itu, di usia ini, baiknya anak lebih banyak diperkenalkan dengan lingkungan sekitarnya. Walaupun harus diperkenalkan dengan gadget sebagai upaya pengenalan wawasan melalui perkembangan teknologi, namun perlu pembatasan yang tegas dan disiplin. Dalam hal ini tentunya kontrol orang tua sangat penting bagi anak.

2. Memantau Kegiatan Anak dalam Pemakaian Gadget

Gadget menawarkan banyak fitur menarik di dalamnya, mulai dari yang baik hingga yang buruk juga tersedia di dalam gadget. Orang tua wajib mengontrol penggunaan gadget pada anak mengingat banyaknya hal buruk yang juga tersedia di dalamnya.
Memantau aktivitas anak dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya mendampingi anak setiap bermain gadget, hanya mememberikan akses pada aplikasi-aplikasi edukatif, dan menggunakan fitur pemblokiran pada situs-situs yang berbahaya.

3. Menunjukkan Cara Penggunaan Gadget yang Baik

Anak-anak suka bercermin dan mencontoh perilaku orang tuanya, termasuk cara orang tuanya menggunakan gadget. Orang tua harus memanajemen penggunaan gadget ketika sedang bersama anak. Kalau ibu dan ayah bermain gadget ketika sedang berkumpul bersama keluarga, maka kemungkinan besar anak juga akan menuntut untuk menggunakan gadget ketika sedang berkumpul. Orang tua harus lebih berhati-hati dalam menggunakan fitur gadget ketika sedang bersama anak Karena apa yang dilakukan orang tua terhadap gadgetnya juga pasti akan ditiru oleh anak-anaknya.

4. Membuat Kesepakatan Terkait Waktu Penggunaan Gadget

Orang tua juga perlu membuat kesepakatan dengan anak terkait waktu penggunaan gadget. Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya menjalin komunikasi yang baik antara orang tua dan anak.
Terkait kesepakatan, orang tua bisa memberi reward jika anak memenuhi kesepakatan dalam waktu seminggu penuh, misalnya. Dan memberi punishment yang mendidik ketika anak melanggar kesepakatan. Tentunya orang tua wajib tegas dan disiplin dalam menerapkan kesepakatan terkait waktu penggunaan gadget.

5. Meluangkan Waktu untuk Bermain Bebas Gadget dengan Anak

Orang tua harus menyadari bahwa kehadiran orang tua untuk bermain bersama anak-anaknya sangat diperlukan. Hal ni dapat mencegah anak bermain dengan gadget. Karena bermain dengan orang tua menjadi sesuatu yang lebih menyenangkan dari pada bermain dengan benda mati.
Ayah dan Ibu perlu membuat waktu bebas gadget untuk anak-anaknya, bermain bersama dengan berbagai permainan edukasi yang menyenangkan, latihan naik sepeda, bermain bola, atau dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah/tempat favorite yang biasa dikunjungi.

Dari kelimacara tersebut, kontrol orang tua merupakan kunci keberhasilan untuk mengatur penggunaan gadget bagi anak. Anak yang baru mengenal berbagai hal yang ada di dunia tentunya perlu arahan untuk bisa memahami banyak hal dengan baik. Jika orang tua sering mendampingi anaknya dalam setiap aktivitas, maka tumbuh kembang anak juga jadi lebih baik karena adanya kontrol yang intensif terhadap perkembangan anak.
Nah, Ayah dan Ibu udah menggunakan cara yang mana saja nih? Atau ada cara lain yang belum disebut diatas? Kalau ada, ayah dan ibu bisa menambahkan di kolom komentar di bawah ya.

Sumber:
Halodoc. (2018). Tips Bijak Mengatur Penggunaan Gadget pada Anak. [online]. www.halodoc.com
99.co (2019). 10 Cara Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak, Rekomendasi para Pakar. [online]. www.99.co

Informasi Penting :

Sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan dimasa pandemi Covid-19 ini, Kualita Pendidikan Indonesia akan membantu sahabat pendidik untuk melakukan proses belajar mengajar jarak jauh. Klik disini untuk informasi lebih lanjut.

Bagikan Artikel :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on pinterest
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Support Aplikasi Menyenangkan Bagi Guru dan Siswa

Di era pandemi saat ini wabah virus covid-19 menjadikan pembelajaran tatap muka menjadi tidak relevan dampaknya para guru dipaksa untuk melakukan pembelajaran secara online. Bahkan …

Read More →

Tantangan Membaca di Era Digital

Era digital sekarang ini ternyata secara tidak sadar mengubah kegiatan yang kita kenal sebagai membaca. Tidak hanya itu, era digital juga telah mengubah pengertian membaca, cara orang …

Read More →

Workshop Menuju Sekolah Bermutu

Mulai tanggal 27 September sampai dengan 29 September dilangsungkan workshop yang ditujukan untuk membenahi manajemen sekolah di SDIT An Nahl Tabalong Kalimantan Selatan. Kegiatan ini …

Read More →