Notice: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u1036431/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 36
Mengapa Sekolah Legendaris Ini Sekarang Sepi Siswanya (Bagian 4) - KPI Indonesia

Mengapa Sekolah Legendaris Ini Sekarang Sepi Siswanya (Bagian 4)

Jika kita ditanya tentang perolehan PPDB sekolah yg tidak meningkat padahal sekolah sudah pasang iklan, spanduk, baliho, sebar brosur di mana-mana. Jawabnya ada masalah PEPS di tahap Edukasi. Seorang penulis buku roket marketing menyampaikan edukasi harus dilakukan 10 kali lipat dibandingkan promosi.

Tujuan utama edukasi adalah masyarakat memiliki pemahaman yg utuh tentang value sekolah kita dan manfaat apa yg akan diperoleh bila masyarakat menyekolahkan anaknya di sekolah kita dan calon siswa akan memiliki kesadaran dalam menjatuhkan pilihannya kepada sekolah kita.

Edukasi kepada masyarakat dan calon walimurid harus fokus pada tema yang sesuai dg visi, misi, tujuan yayasan dan sekolah. Bisa diperkaya dengan momentum yang ada setiap bulan baik masehi maupun hijriah. Misalnya tahun ini, 2019, bulan agustus ada momentum ibadah haji, Idul Adha, qurban, peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.

Selain tema bulan, kita juga bisa menyusun tema edukasi yang rutin, bisa harian atau pekanan. Atau minimal tiap hari kita mengirim flyer yang berisi doa melalui Whatsapp, Facebook, Instagram, di flyer tersebut ada logo sekolah kita.

Bagaimana membuat tulisan tematik, konten ceramah, flyer atau video pendek tematik yg menghubungkan antara visi atau misi atau tujuan sekolah kita dg momen-momen tersebut. Hal ini perlu pelatihan tersendiri.

Kegiatan mengedukasi, harus dimulai oleh ketua pembina dan pengurus yayasan sebagai sang inspirator di yayasan.

Ada baiknya ketua pembina rajin menulis dan disebarkan. Saya setiap jumat pagi menikmati tulisan pendek yg inspiratif dari ketua pembina yayasan KPI, ustadz Muhammad Shaleh Drehem.

Bentuk-bentuk aktivitas edukasi oleh yayasan atau sekolah kepada masyarakat dan calon walimurid, antara lain : majalah sekolah, tulisan artikel di koran atau majalah umum, tulisan hikmah di WA atau Fb, flyer, buku, ceramah, khutbah, menjadi nara sumber di televisi, radio, dan kolom majalah. Lebih baik juga berbentuk video pendek yg disebar melalui youtube, sosmed dan lain-lain. Era sekarang sudah selayaknya berbentuk video seperti para Youtuber dan Vlogger. Yayasan Anda siap ?

Untuk bisa mewujudkan itu semua, yayasan atau sekolah harus punya kebijakan kehumasan dan punya tim humas yang profesional.

Fungsi tim humas seharusnya lebih banyak pada edukasi daripada promosi. Bila edukasi berhasil, promosi akan lebih berhasil.

Ada yg bertanya, “pak, kalau kami edukasi sekaligus promosi sekolah kami dalam satu aktivitas, bagaimana?”

(Bersambung)

Dr. Shobikhul Qisom, M.Pd
Professional Education Coach

Bagikan Artikel :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on pinterest
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Support Aplikasi Menyenangkan Bagi Guru dan Siswa

Di era pandemi saat ini wabah virus covid-19 menjadikan pembelajaran tatap muka menjadi tidak relevan dampaknya para guru dipaksa untuk melakukan pembelajaran secara online. Bahkan …

Read More →

Tantangan Membaca di Era Digital

Era digital sekarang ini ternyata secara tidak sadar mengubah kegiatan yang kita kenal sebagai membaca. Tidak hanya itu, era digital juga telah mengubah pengertian membaca, cara orang …

Read More →

Workshop Menuju Sekolah Bermutu

Mulai tanggal 27 September sampai dengan 29 September dilangsungkan workshop yang ditujukan untuk membenahi manajemen sekolah di SDIT An Nahl Tabalong Kalimantan Selatan. Kegiatan ini …

Read More →